Eps. 05 Ngobrol Tentang Lingkungan, Hutan, Pertanian dan Politik Kesejahteraan di Bojonegoro
Admin, Published at 2021-06-25
Bojonegoro adalah salah satu kabupaten di Indonesia,
yang memiliki potensi sumber daya alam yang m
elimpah, baik sumber daya a
lam terbarukan (Renewa
ble), maupun sumber daya alam tak terbarukan (Unrenewable). Untuk jenis sumber daya terbarukan, Bojonegoro memiliki hutan yang cukup luas, sekitar 95.8 ribu hektar, menempati urutan terluas ke-4 di Jawa Timur.
Kabupaten yang sekarang dihuni sekitar 1.3 juta jiwa penduduk ini, kurang lebih 40% wilayahnya merupakan kawasan hutan, baik hutan produksi maupun hutan lindung. Bahkan saat masa kolonial Belanda dulu, Bojonegoro sudah dikenal sebagai daerah penghasil komoditas kayu jati terbaik dunia, yang memiliki nilai ekspor tinggi.
Selain hutan, Bojonegoro juga dilalui aliran sungai Bengawan Solo, mulai dari wilayah paling barat (Kecamatan Ngraho) hingga wilayah paling timur (Kecamatan Baureno). Selain dilalui aliran sungai bengawan Solo, Bojonegoro juga memiliki sungai Kali Gandong. Kedua sungai ini tentu saja merupakan potensi sumber daya alam yang memiliki peran strategis dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Diantaranya pemanfaatan air dari dua sungai tersebut untuk pertanian, suplai air baku PDAM, dan lain sebagainya.
Pada era sebelum kemerdekaan Indonesia, Pemerintah Belanda juga membangun proyek irigasi berupa waduk Pacal dan kanal Solo Valley, yang sebenarnya memiliki fungsi pengendali banjir serta untuk meningkatkan sektor pertanian di wilayah selatan Bojonegoro.
Adapun potensi sumber daya alam yang tak terbarukan (Unrenewable) yang dimiliki Bojonegoro adalah minyak dan gas bumi. Ora baen-baen, Hingga saat ini Bojonegoro masih menjadi penyumbang lebih dari seperempat produksi minyak bumi dalam negeri. Selain itu, saat ini di Bojonegoro juga sedang ada pengembangan-pembangunan Lapangan Gas Bumi Jambaran-Tiungbiru, yang memiliki kapasitas produksi mencapai 192 juta kaki kubik per hari (MMscfd).
Namun, meski memiliki banyak potensi sumber daya alam tersebut, tingkat kemiskinan di Bojonegoro masih cukup tinggi hingga saat ini. Demikian pun nilai Indeks Pembangunan Manusia/Human Development Index Kabupaten Bojonegoro masih sangat rendah, peringkat ke-26 dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Nah, episode PRCi Podcast kali ini bakal ngobrol-ngobol terkait beberapa potensi dan persoalan di daerah. Mulai dari isu lingkungan yang meliputi; hutan, sungai dan pertanian, serta persoalan kebijakan/politik yang terkait dengan masalah kesejahteraan di daerah yang dikenal sebagai “Kota Ledre” ini.
Pada episode kali ini, hadir beberapa narasumber yang akan menemani para pendengar PRCi Podcast. Yakni Mas Usfri Raranda (Pegiat lingkungan), Mas Puthut dan Mas Huda (Pegiat CSO Ademos), serta Mas Aw. Syaiful Huda dari PRCi selaku Host.
Selamat mendengarkan..