Eps. 08 Ngobrol Tentang Radio, Mulai dari Keintiman hingga Penggemar Beratnya
Admin, Published at 2021-07-03
“Lewat radio aku sampaikan..Kerinduan yang lama terpendam..,” begitu sepotong lirik lagu Sheila on 7 yang berjudul Radio. Ya. Lagu ini bisa menggambarkan radio sebagai sesuatu yang unik. Ia bukan hanya sekedar media menyampaikan dan menerima pesan, bukan hanya hiburan pengisi waktu luang. Lebih dari itu. Ia bisa menjembatani perasaan dan ungkapan-ungkapan hati yang mungkin sulit disampaikan secara langsung.
Jika merunut sejarah kemerdekaan Indonesia, media radio memiliki peran yang sangat berarti. Arek nom-nom yang pada saat itu memiliki tekad besar untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa dari cengkeraman imperialisme dan koloanilisme, melalui pesawat radio mereka tahu, jika Jepang yang menjajah Indonesia kala itu, telah kalah telak dalam perang melawan negara sekutu. Sehingga golongan arek nom-nom (seperti Sutan Syahrir, dkk) ini memandang bahwa saat itu adalah momentum yang tepat untuk mengambil sikap. Mereka mendesak para pemimpin pergerakan nasional, seperti Soekarno, Hatta dan lainnya, untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Kini, usia kemerdekaan Indonesia sudah menginjak ke-76 tahun. Eksistensi radio masih bertahan, menemani ruang dengar para penggunanya. Seakan ia tidak lekang oleh dimensi waktu, meskipun era digital menyerang dan banyak menggantikan media-media konvensional. Radio hingga kini tetap bertahan dan masih ada dalam ruang hati masyarakat, meskipun tetap harus berkreasi, membuat terobosan-terobosan guna mengimbangi perkembangan jaman. Misal, dewasa ini banyak Radio Streaming berbasis internet pun mulai tumbuh bermunculan, untuk tetap eksis dan hadir menemani pemirsanya.
Menurut Iwan Siswoyo, seorang penyiar radio yang sudah senior di Bojonegoro, mengatakan bahwa media radio memiliki keunikan tersendiri dibanding media komunikasi dan informasi lainnya. Ia lebih memiliki keintiman tersendiri dengan para pendengarnya. Keintiman inilah yang kemudian menciptakan fans berat di antara para pendengar radio. Selain itu, penyiar radio yang memiliki hobi bertani ini juga mengungkapkan, jika masyarakat Bojonegoro masih banyak yang mendengarkan radio. Terutama masyarakat pedesaan. Mereka bekerja dan beraktifitas sembari mendengarkan radio.
Peneliti Poverty Resource Center Initiative (PRCi), Aw Syaiful Huda, memandang radio bisa jadi media yang efektif untuk mengkampanyekan kesadaran hidup sehat masyarakat Bojonegoro. Ia menyebut, berdasarkan data Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) tahun 2018, nilai Indeks Perilaku Kesehatan Kabupaten Bojonegoro masih cukup rendah, sebesar 0.4853 poin, berada diperingkat ke-26 dari 38 kabupaten dan kota di Jawa Timur. Karenanya, ia memandang perlu upaya mendorong kebijakan kesehatan di daerah agar lebih memprioritaskan program-kegiatan yang bersifat preventif, melalui kegiatan edukasi dan mempromosikan perilaku hidup sehat. Salah satu sarana komunikasinya, bisa lewat media radio.
Nah, episode PRCi Podcast kali ini akan ngobrol-ngobrol dengan Mas Iwan Siswoyo tentang dunia Broadcast; Radio. Terutama yang berkaitan dengan keunikan, pengaruh hingga tantangan radio di era saat ini. Dimana dunia ICT (Information and Communication Technology) semakin berkembang pesat, merambah sendi-sendi kehidupan masyarakat. Dan seperti biasa, obrolan kali ini akan ditemani oleh Mas Tulus Adarrma, selaku Host.
Selamat mendengarkan..