Eps.02 Ngobrolin Setahun Pandemi Covid-19, Sahabat Tuli Masih Terabaikan Haknya
Admin, Published at 2021-03-19
Pandemi Covid-19 sudah setahun melanda dunia. Hingga sampai saat ini, belum dipastikan kapan akan berakhir. Pandemi ini pun telah menginfeksi lebih dari 122 juta jiwa penduduk bumi. Lebih dari 2.7 juta orang meninggal dunia. Minimal ini adalah data yang ter-record. Kenyataan sebenarnya, bisa jauh lebih banyak lagi.
Selain berdampak buruk pada sektor kesehatan, pandemi ini juga telah memporak-porandakan tatanan dunia. Mulai dari ekonomi, pendidikan hingga tatanan sosial budaya masyarakat global pun terpaksa atau dipaksa agar menjalani kenormalan baru - New Normal. Mulai dari cara dan bentuk-bentuk interaksi sosial ekonomi, bahkan beberapa praktek dari ritus agama pun harus menyesuaikan dengan kenormalan baru ini.
Tak terkecuali, sektor pemerintahan pun juga menyesuaikan kenormalan baru tersebut. Berbagai bentuk kegiatan pelayanan publik pun menerapkan protokoler kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19. Diantaranya penerapan pembatasan sosial, pemberlakuan wajib pakai masker, wajib jaga jarak, serta beragam bentuk-bentuk dari protokol kesehatan lainnya.
Namun disayangkan, dari penerapan kenormalan baru - New Normal - ini, ada yang luput dari perhatian para pemangku kebijakan, terutama sebagian dari kegiatan pelayanan publik di lingkungan pemerintah. Dimana selama pandemi berlangsung, ada kelompok rentan yang banyak yang terabaikan hak-haknya. Semisal pemenuhan hak kesetaraan dalam pelayanan publik di lingkungan pemerintah.
Terkait hal ini, ada salah seorang jurnalis telah menangkap fenomena ini dan menuangkannya dalam sebuah laporan khusus tentang potret diskriminasi yang dialami oleh penyandang disabilitas-sobat Tuli dalam pelayanan publik saat pandemi berlangsung.
Nah, PRCi Podcast kali ini mencoba membincang berbagai bentuk-bentuk kesenjangan yang terjadi selama pandemi dalam bidang pelayanan publik, terutama bagi para penyandang disabilitas. Untuk tema obrolan ini, kami mengundang salah seorang jurnalis yang sangat memiliki interest terhadap isu-isu yang berkaitan dengan gender dan social inclusion, Sdr. Bagas Dhani Purwoko, seorang jurnalis Radar Bojonegoro, yang juga merupakan anggota AJI (Aliansi Jurnalis Independen) Bojonegoro serta seorang pegiat komunitas literasi "Guneman". Bagas, panggilan akrabnya, ini juga yang telah membuat liputan khusus tentang nasib sahabat Tuli di kala pandemi berlangsung. Obrolan Podcast ini dipandu Sdr. Tulus Adarrma (Host).
Selamat mendengarkan..