Tren Kasus Covid-19 di Bojonegoro Masih Naik

Admin, Published at 2020-06-24

Bojonegoro – Tren jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bojonegoro masih naik, meskipun angkanya naik-turun per harinya. Hal ini disampaikan Joko Riyadi, Tim Pengelola Data PRC-Initiative, pada Selasa (23/6).

“Tren penambahan kasus positif Covid-19 di Bojonegoro masih naik,” kata Joko, nama panggilannya.

Bahkan pria berkaca mata minus ini menyebutkan, penambahan kasus positif Covid-19 di Bojonegoro tertinggi terjadi pada Senin, tanggal 22 Juni kemarin, dengan jumlah kasus positif Covid-19 sebanyak 13 orang.

“Senin kemarin jadi rekor jumlah terbanyak penambahan kasus positif Covid-19 di Bojonegoro, dibanding hari-hari sebelumnya,”jelasnya.

Bahkan menurut Pria yang juga seorang IT Programmer ini, sejak Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mulai membicarakan penerapan wacana New Normal, diantaranya dengan mengadakan kegiatan diskusi rencana perlakuan konsep New Normal di Kabupaten Bojonegoro pada tanggal 30 Mei 2020 di Pendopo Malowopati beberapa waktu lalu. Jika dihitung paska kegiatan itu hingga tanggal 22 Juni kemarin, ternyata jumlah penambahan kasus positif Covid-19 lebih banyak ketimbang sebelum adanya pembicaraan wacana New Normal tersebut. 

“Dibanding antara sebelum dan sesudah pembicaraan wacana New Normal, terhitung dari tanggal 1-22 Juni penambahan kasus positif Covid-19 sekitar 50-an kasus.  Lebih banyak dibanding 21 hari sebelum adanya pembicaraan wacana New Normal, yakni antara tanggal 9-30 Mei, jumlah penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 40-an kasus,” jelas Joko.

Akan tetapi Joko pun kurang tahu secara pasti, apakah banyaknya penambahan jumlah kasus positif Covid-19 paska pembicaraan wacana New Normal tersebut disebabkan semakin banyaknya pemerintah kabupaten dalam melakukan tes pemeriksaan Covid-19 di daerah. Karena hingga kini, Joko belum tahu data jumlah tes pemeriksaan Covid-19 yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro selama ini.

"Saya belum mengetahui data jumlah tes pemeriksaan Covid-19 yang sudah dilakukan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro selama ini. Belum ada data statistik yang bisa diakses atau dipublikasikan," ungkapnya.

Sekedar informasi, berdasarkan data yang dipublikasikan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui laman website lawancorona.bojonegorokab.go.id dan akun Instagram Resmi Pemerintah Kabupaten Bojonegoro (@pemkabbojonegoro), diketahui hingga per Senin (22/6) kemarin, jumlah komulatif kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bojonegoro sudah mencapai angka 106 kasus. Dengan rincian, sebanyak 12 orang dinyatakan telah meninggal, 22 orang sembuh, dan sebanyak 72 orang masih dirawat.

Per Senin (22/6) kemarin, data komulatif kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bojonegoro menunjukkan, kasus positif Covid-19 terbanyak berada di Kecamatan Bojonegoro, sebanyak 44 orang. Lalu Kecamatan Dander, sebanyak 11 orang. Selanjutnya Kecamatan Baureno dan Trucuk yang jumlahnya sama, sebanyak 10 orang. 

Menanggapi adanya tren peningkatan kasus Covid-19 di Kabupaten Bojonegoro ini, Peneliti PRC-Initiative, Asri Kacung berharap agar Pemerintah Kabupaten Bojonegoro perlu melibatkan masyarakat, memaksimalkan melimpahnya modal sosial yang ada di daerah dengan membangun ruang kolaborasi dalam pencegahan dan penangan Covid-19 ini. Menurutnya, salah satu hal utama dalam penanganan pandemik adalah membatasi mobilitas warga, peningkatan pemahaman dan kesadaran warga akan bahaya penyakit.

"Selama ini pemerintah belum terlalu banyak melibatkan kelompok-kelompok sosial, warga, yang justeru akan punya andil besar dalam pengurangan resiko penularan," kata Asri Kacung.

Disamping itu pula, Pria yang sedang menempuh Doktoral bidang kesehatan di Kaohsiung Medical University, Taiwan ini berharap, agar pemerintah, baik pusat maupun daerah, agar membuat dan merancang design pola keterlibatan warga dalam penanganan tiap krisis yang terjadi. Karena tak menutup kemungkinan krisis Covid-19 ini masih akan lama dan juga banyak keadaan buruk lain yang ditimbulkannya.

Share Link: